Acehvoice.net – Pemerintah Aceh kembali melakukan pelantikan sejumlah pejabat di lingkungannya. Sebanyak 34 pejabat resmi dilantik dalam sebuah acara yang digelar pada sore hari.
Pelantikan ini dilakukan setelah melalui berbagai tahapan seleksi yang sesuai dengan prosedur resmi yang ditetapkan oleh Badan Kepegawaian Aceh (BKA), Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI).
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir Syamaun, menegaskan bahwa pelantikan tersebut sudah mendapatkan persetujuan dari pihak berwenang. “Pelantikan sore ini dilakukan karena sudah melalui proses rekrutmen oleh Badan Kepegawaian Aceh dan seluruh tahapan seleksi telah diverifikasi oleh BKN serta disetujui oleh Kemendagri,” ujar Nasir.
Dalam pelantikan ini, tidak hanya dilakukan pengisian jabatan baru, tetapi juga terdapat pergeseran atau rotasi jabatan bagi beberapa pejabat eselon II. Menurut Nasir, pergeseran tersebut merupakan hal yang wajar dalam pemerintahan, sebagai bagian dari penyesuaian terhadap kebutuhan organisasi dan peningkatan kinerja.
“Ada pergeseran atau rolling, saya kira itu hal biasa dalam dunia birokrasi. Semua proses tersebut juga telah mendapatkan izin dari Kemendagri dan sudah melalui koordinasi dengan BKN,” lanjutnya.
Rencananya, pelantikan pejabat ini akan dipimpin langsung oleh Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem. Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi Pemerintah Aceh dalam melakukan penyegaran organisasi dan meningkatkan efektivitas pelayanan publik di lingkungan pemerintahan.
M. Nasir Syamaun juga menambahkan bahwa pelantikan ini menjadi momentum untuk meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas di tubuh birokrasi Pemerintah Aceh. Ia berharap, para pejabat yang dilantik dapat menjalankan amanah dengan baik dan berkontribusi positif dalam mendukung pembangunan daerah.
Dengan proses seleksi yang ketat dan transparan, pelantikan ini diharapkan mampu memperkuat sistem pemerintahan yang bersih dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat Aceh.