Acehvoice.net – Nilai ekspor barang asal Provinsi Aceh pada Maret 2025 tercatat sebesar 57,03 juta USD. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 5,72 persen dibandingkan bulan sebelumnya, Februari 2025. Informasi ini disampaikan oleh Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Tasdik Ilhamudin, Jumat (2/5/2025).
Menurut data BPS, komoditas utama yang diekspor dari Aceh masih didominasi oleh bahan bakar mineral, terutama batubara. Komoditas ini mencatatkan nilai ekspor sebesar 39,45 juta USD selama Februari 2025, dan tetap menjadi andalan pada bulan Maret.
“Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, komoditas terbesar yang diekspor pada bulan Februari 2025 yaitu bahan Bakar Bakar Mineral. Komoditas yang mendominasi adalah batu bara dengan nilai 39,45 juta USD,” ujar Tasdik Ilhamudin, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Jumat (2/5/2024).
Negara tujuan utama ekspor Aceh adalah India. Pada Maret 2025, nilai ekspor batubara ke India mencapai 33,05 juta USD. Hal ini menegaskan posisi India sebagai mitra dagang utama bagi Aceh di sektor energi dan pertambangan.
Dilihat dari sektor usaha, hasil pertambangan menyumbang nilai ekspor tertinggi, yaitu sebesar 39,48 juta USD. Sementara itu, total ekspor komoditas Aceh yang dikirim melalui pelabuhan di dalam provinsi mencapai 43,66 juta USD atau setara dengan 76,56 persen dari total ekspor Aceh bulan itu.
Di sisi lain, nilai impor Aceh pada Maret 2025 tercatat sebesar 30,71 juta USD. Angka ini menunjukkan penurunan drastis sebesar 58,02 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas impor terbesar masih berasal dari kelompok bahan bakar mineral dan gas, dengan nilai mencapai 25,73 juta USD.
Dengan ekspor yang meningkat dan impor yang turun signifikan, neraca perdagangan luar negeri Provinsi Aceh mengalami surplus sebesar 26,32 juta USD pada Maret 2025. Surplus ini menunjukkan kinerja perdagangan luar negeri yang positif dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Secara keseluruhan, ekspor komoditas unggulan seperti batubara memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi Provinsi Aceh. Tren peningkatan ini diharapkan terus berlanjut untuk memperkuat posisi Aceh sebagai daerah penghasil energi dan pertambangan di Indonesia.