Acehvoice.net – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Prof. Mujiburrahman, menyatakan kesiapan kampusnya untuk berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) guna mendorong transformasi UIN menjadi kampus kelas dunia.
Kolaborasi ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), di mana UIN Ar-Raniry telah masuk sebagai bagian strategis dari pengembangan pendidikan tinggi nasional.
Hal itu disampaikan Mujiburrahman usai bertemu dengan Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, di Jakarta Pusat, Rabu (21/5). Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas rencana kerja sama strategis untuk memperkuat infrastruktur digital dan mempercepat transformasi teknologi di lingkungan kampus.
“Kami berharap dukungan dari Kementerian Komunikasi dan Digital dalam menyediakan infrastruktur teknologi informasi dan digital akan mempercepat terwujudnya UIN Ar-Raniry sebagai World Class University,” ujar Mujiburrahman.
Ia menambahkan, langkah ini merupakan bentuk komitmen UIN Ar-Raniry dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi berbasis teknologi dan digitalisasi. Dukungan dari Komdigi diharapkan mencakup penguatan jaringan internet, pembangunan laboratorium digital, hingga implementasi teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam proses pembelajaran.
Sementara itu, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menyambut baik inisiatif UIN Ar-Raniry. Menurutnya, transformasi digital adalah kunci utama dalam mendorong mutu dan daya saing kampus Indonesia di level global.
“Kami sangat terbuka untuk menjalin kolaborasi dengan UIN Ar-Raniry, termasuk dalam penguatan konektivitas, pengembangan AI, dan digitalisasi sistem akademik,” kata Nezar.
Kerja sama antara UIN Ar-Raniry dan Komdigi diharapkan dapat menjadi model bagi kampus-kampus lain di Indonesia dalam menghadapi tantangan globalisasi dan revolusi industri 4.0 di bidang pendidikan tinggi.
Dengan langkah strategis ini, UIN Ar-Raniry menegaskan komitmennya menjadi pusat keunggulan pendidikan Islam yang modern dan berdaya saing global, khususnya di wilayah Aceh dan kawasan Asia Tenggara.