• Latest
  • Trending
  • All

‎Pengusaha & Eks Panglima GAM Bersatu-Minta Kesempatan Kerja

14 Oktober 2025

FDK UIN Ar-Raniry dan PPSK USM Pulau Pinang Gelar Bakti Sosial di Ie Seum

13 November 2025

Aceh Timur Tunggu Lampu Hijau Operasional Sumur Minyak Rakyat

13 November 2025

Empat Koperasi dan Satu BUMD Siap Kelola Sumur Minyak Rakyat Aceh Timur

13 November 2025

Bayang Cahaya di Ujung Senja

12 November 2025

Kualitas, Bukan Pencitraan: Bupati Aceh Timur dan Kerja Nyata yang Terukur

12 November 2025

Opini | Ketika Adat dan Pemerintahan Saling Menyapa: Harapan Baru untuk Bupati Aceh Timur

11 November 2025

Polisi Olah TKP Penemuan Mayat Tanpa Identitas di Halte Trans Kutaraja

11 November 2025
Wali Kota Illiza Serahkan Rancangan Qanun APBK 2026 ke DPRK

Wali Kota Illiza Serahkan Rancangan Qanun APBK 2026 ke DPRK

10 November 2025
Rakor dan Pameran Kriya Unggulan Dekranasda Aceh Dorong Ekonomi Kreatif dan Produk Lokal

Rakor dan Pameran Kriya Unggulan Dekranasda Aceh Dorong Ekonomi Kreatif dan Produk Lokal

10 November 2025
Wakil Gubernur Aceh Serahkan Penyerahan Bungong Jaroe untuk Keluarga Pahlawan dan Pejuang Kemerdekaan Aceh

Wakil Gubernur Aceh Serahkan Penyerahan Bungong Jaroe untuk Keluarga Pahlawan dan Pejuang Kemerdekaan Aceh

10 November 2025
Wakil Gubernur Aceh Pimpin Upacara Hari Pahlawan 2025 ‎

Wakil Gubernur Aceh Pimpin Upacara Hari Pahlawan 2025 ‎

10 November 2025

PII Banda Aceh Resmi Dilantik, Teguhkan Komitmen Pelajar dalam Membangun Peradaban Islam

9 November 2025
  • Redaksi
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, November 15, 2025
  • Login
Informasi Berita Terbaru Terkini Hari Ini
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Opini
  • Budaya
    • Wisata
  • Hukum
    • Kriminal
  • Politik
    • Pemerintahan
  • Sosial
    • Ekonomi
    • Pendidikan
  • Gadget
  • CASN
No Result
View All Result
Informasi Berita Terbaru Terkini Hari Ini
No Result
View All Result
Home Daerah

‎Pengusaha & Eks Panglima GAM Bersatu-Minta Kesempatan Kerja

Fazil by Fazil
14 Oktober 2025
in Daerah
0
540
SHARES
1.5k
VIEWS
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Acehvoice.net‎, PIDIE – Gelombang kekecewaan dan protes keras kembali berlanjut disuarakan oleh kalangan pengusaha yang juga mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Kabupaten Pidie.

ADVERTISEMENT

Mereka menyoroti sistem pelaksanaan proyek-proyek pemerintah daerah yang dinilai tidak transparan, tidak adil, dan secara sistematis menutup peluang partisipasi bagi pengusaha lokal, khususnya yang berasal dari latar belakang eks-kombatan yang memiliki kemampuan dan usaha konstruksi. Isu yang lebih serius mencuat, di mana mereka menuding adanya intervensi beberapa institusi dan lembaga pemerintah yang diduga menjadi beking dalam pengaturan pemenang tender.
‎
‎Keresahan ini memuncak menyusul pengumuman hasil lelang sejumlah proyek infrastruktur penting yang bersumber dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Pidie. Para eks-kombatan menilai bahwa skema pemenang tender menunjukkan pola yang sama, yakni dominasi pihak-pihak tertentu yang terkesan ‘itu-itu saja’ setiap tahunnya.
‎
‎Proyek Infrastruktur Jadi Sorotan
‎Dua proyek spesifik yang menjadi pemicu utama kegeraman ini adalah:
‎
‎1. Proyek “Pengembangan Jaringan Distribusi dan Sambungan Rumah (SR) Gampong Pasi Ie Leubeue, Kecamatan Kembang Tanjong”. Proyek ini dilelang melalui laman LPSE Kabupaten Pidie dan dimenangkan oleh CV Sabee Jaya dengan nilai penawaran sebesar Rp1.217.602.600,- dari pagu anggaran Rp1.230.000.000,-.

BacaJuga

No Content Available

‎2. Proyek di Desa Rungkom Kecamatan Batee senilai Rp3.700.000.000,- yang dimenangkan oleh CV Beurawang Jaya, yang disebut-sebut direktur utamanya adalah inisial NR (BOB).
‎
‎”Saya selaku mantan kombatan GAM menegaskan bahwa selama ini proyek-proyek pemerintah dikuasai oleh pihak tertentu, hanya yang itu-itu saja. Ini terjadi bukan tanpa alasan. Kami menduga kuat ada tekanan dari oknum pengawal dan pengamanan proyek pemerintah dan masih dugaan sementara, yang seolah bertindak sebagai penentu pemenang tender, tanpa memberi ruang sedikit pun kepada masyarakat lain yang juga memiliki kemampuan di bidang konstruksi, jikalau terbukti, akan kami proses ke tahap lebih lanjut, dan tidak perla mereka bermain-main dengan kekuatan rakyat,” ujar Komandan Ibrahim, salah seorang tokoh eks-kombatan di Pidie, dengan nada tegas saat ditemui wartawan.
‎
‎Komandan Ibrahim menyoroti bagaimana dugaan intervensi ini telah menciptakan iklim persaingan usaha yang tidak sehat dan cenderung oligarkis, di mana peluang kerja hanya berputar di lingkaran kecil elit tertentu.
‎
‎Hambatan Pemberdayaan Ekonomi Eks-Kombatan
‎
‎Permintaan ini sejatinya merupakan perwujudan dari semangat perjanjian damai Helsinki 2005 yang salah satunya berfokus pada reintegrasi dan pemberdayaan ekonomi mantan pejuang GAM. Mereka yang telah bertransformasi menjadi pelaku usaha profesional di sektor konstruksi merasa hak mereka untuk berpartisipasi dalam pembangunan daerah diabaikan.
‎
‎“Kami meminta kepada pemerintah dan dinas terkait untuk memberi kami kesempatan bekerja. Kami bukan meminta belas kasihan, kami hanya ingin diperlakukan adil. Jangan hanya orang-orang itu saja yang selalu mendapatkan proyek seolah-olah mereka yang paling mampu. Kami juga punya kapasitas dan kapabilitas, kami memiliki perusahaan berskala kecil dan besar, lengkap dengan tenaga kerja lokal yang kompeten,” kata Komandan Ibrahim melanjutkan.
‎
‎Ia menambahkan bahwa praktik seperti ini secara langsung telah menghambat program pemberdayaan ekonomi yang vital bagi keberlanjutan hidup mantan kombatan dan keluarganya. “Jika begini gaya mainnya, bagaimana kami bisa memberdayakan ekonomi anggota kami? Reintegrasi ekonomi tidak akan pernah berhasil jika kami terus menerus dipinggirkan dari proses pembangunan daerah kami sendiri. Kami juga ingin berkontribusi nyata untuk pembangunan Pidie ini,” tegasnya.
‎
‎Tudingan Serius Terhadap Oknum Institusi dan Lembaga Pemerintahan
‎
‎Isu paling krusial yang diungkap oleh para eks-kombatan adalah peran yang diduga dimainkan oleh oknum di beberapa institusi di Pidie. Mereka diketahui telah menggunakan jabatannya untuk menekan dan mengatur proyek-proyek tertentu di sejumlah dinas.
‎
‎Dalam pernyataannya, para kombatan menyebutkan bahwa praktik ini sudah menjadi rahasia umum, terutama di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman. Mereka mencontohkan, bahwa semua pengadaan pipa di Dinas Perkim Pidie saat ini dikoordinir oleh BOB inisial NR, Direktur CV Beurawang Jaya, dengan dikendalikan oleh si oknum.
‎
‎”Bahkan ada semacam ‘ancaman’ terselubung. Kami mendengar kabar bahwa jika ada pengusaha lain yang berani mengambil atau memenangkan proyek yang sudah ‘diatur’, maka perusahaan itu akan diperiksa oleh si oknum ini, disinyalir terlibat langsung. Ini jelas praktik mafia proyek yang meresahkan dan kebal hukum,” ungkap sumber lain yang enggan disebutkan namanya karena khawatir akan adanya tekanan.
‎
‎Tuduhan ini tidak hanya menyasar Dinas Perkim. Para eks-kombatan mengklaim bahwa dominasi dan intervensi oknum tersebut meluas hingga ke beberapa dinas strategis lainnya di Kabupaten Pidie, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum (PU), dan Dinas Pendidikan.
‎
‎”Oknum tersebut dicap kebal hukum. Oleh karena itu, kami, para kombatan GAM di daerah Pidie yang berkecimpung di dunia kontraktor, memohon dengan sangat kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera turun tangan memeriksa dan mengaudit proyek tersebut untuk membongkar jaringan mafia proyek di Pidie. Ini bukan lagi soal persaingan usaha, ini adalah praktik korupsi yang merugikan daerah dan merampas hak masyarakat,” tuntut Komandan Ibrahim.
‎
‎Harapan pada Pemerintah, KPK & Kejagung RI oleh Para eks-Kombatan GAM di Pidie berharap Pemerintah Kabupaten Pidie, di bawah kepemimpinan Bupati Sarjani Abdullah yang berlatar belakang sama sebagai eks Panglima Gam, dapat segera mengambil tindakan tegas. Mereka mendesak agar sistem lelang dan pengadaan barang/jasa dapat dijalankan secara lebih terbuka, transparan, dan menjunjung tinggi aspek pemerataan ekonomi. Mereka berharap agar ruang gerak bagi mantan kombatan dan pelaku usaha lokal lainnya dapat diperluas untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
‎
‎Hingga berita ini diturunkan, Pihak Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Kabupaten Pidie, belum memberikan tanggapan resmi terkait aspirasi dan tudingan serius yang disampaikan oleh mantan kombatan GAM yang diwakili Komandan Ibrahim Pidie. Upaya konfirmasi terhadap instansi si Oknum bekerja, juga belum membuahkan hasil.
‎
‎Kekecewaan para mantan kombatan ini menjadi alarm keras bagi komitmen pemerintah daerah terhadap implementasi keadilan ekonomi dan pemberantasan praktik kolusi dalam pengadaan proyek daerah, sekaligus menyeret nama institusi penegak hukum ke dalam pusaran dugaan penyalahgunaan wewenang yang harus segera diusut tuntas oleh penegak hukum yang lebih tinggi.
‎
‎Seharusnya, keterlibatan si oknum baiknya sebagai Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D), bukan malah ikut menjadi bagian dari pelecehan pembangunan daerah. Yang jelas-jelas bukan tupoksi kerjanya.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tags: BersatuEks Panglima GAMKesempatan Kerja‎Pengusaha
SendShare216Tweet135Share
ADVERTISEMENT

Berita Lainnya

No Content Available
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kapan PPPK 2024 dibuka? Berikut Penjelasan Menpan-RB

Operator Layanan Operasional PPPK: Peran, Tanggung Jawab, dan Keterampilan yang Dibutuhkan

4 September 2024
Tugas Operator Layanan Kesehatan: Kualifikasi dan Estimasi Gaji

Tugas Operator Layanan Kesehatan: Kualifikasi dan Estimasi Gaji

28 Agustus 2024
Vidu AI Studio: Solusi Cerdas untuk Pembuatan dan Pengeditan Video

Vidu Studio: Tutorial Menggunakan Langkah demi Langkah

26 Agustus 2024
PPPK Bisa Ikut Seleksi CASN Agustus 2024

Jadwal Lengkap Seleksi CPNS 2024 Diumumkan

1

Final, DPP PA Tetapkan Al-Farlaky Calon Bupati Aceh Timur

1
Cara Memesan Penerbangan melalui Traveloka: Panduan Lengkap

Cara Memesan Penerbangan melalui Traveloka: Panduan Lengkap

1

FDK UIN Ar-Raniry dan PPSK USM Pulau Pinang Gelar Bakti Sosial di Ie Seum

13 November 2025

Aceh Timur Tunggu Lampu Hijau Operasional Sumur Minyak Rakyat

13 November 2025

Empat Koperasi dan Satu BUMD Siap Kelola Sumur Minyak Rakyat Aceh Timur

13 November 2025
ADVERTISEMENT
acevoice.net

Copyright © 2021 - 2025 acehvoice.net
All right reserved

Menu Navigasi

  • Redaksi
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Daerah
  • Opini
  • Budaya
    • Wisata
  • Hukum
    • Kriminal
  • Politik
    • Pemerintahan
  • Sosial
    • Ekonomi
    • Pendidikan
  • Gadget
  • CASN

Copyright © 2021 - 2025 acehvoice.net
All right reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In