Acehvoice.net – Posisi Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) telah kosong selama hampir dua tahun setelah Rosan P. Roeslani mengundurkan diri pada 2023 untuk menjabat sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Kekosongan tersebut memunculkan kekhawatiran akan pentingnya representasi Indonesia di negara yang merupakan salah satu mitra strategis utama bagi Indonesia.
Rosan P. Roeslani sebelumnya diangkat sebagai Dubes Indonesia di AS pada tahun 2019. Namun, pada 2023, ia memilih untuk mundur dari posisinya setelah Presiden Joko Widodo menunjuknya sebagai Wakil Menteri BUMN dalam kabinet kerja periode 2024-2029.
Keputusan ini membuat Indonesia tanpa dubes yang tetap di Washington D.C. untuk hampir dua tahun, yang dinilai mempengaruhi hubungan diplomatik dan kerjasama bilateral dengan AS.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kementerian Luar Negeri Indonesia, pemerintah saat ini sedang mempersiapkan penggantian posisi Dubes Indonesia di AS. Namun, hingga kini belum ada pengumuman resmi mengenai siapa yang akan menggantikan Rosan P. Roeslani.
Dalam kurun waktu hampir dua tahun tanpa dubes tetap, hubungan bilateral Indonesia-AS tetap terjaga, meski beberapa pihak menilai pentingnya penunjukan segera untuk memperkuat diplomasi.
Proses Penunjukan Dubes Baru
Menanggapi kekosongan tersebut, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa pengisian posisi Dubes Indonesia di AS merupakan langkah yang penting bagi kelanjutan hubungan bilateral kedua negara.
“Kami sudah menerima beberapa calon yang potensial untuk posisi ini. Proses seleksi dan pertimbangan untuk memilih kandidat yang paling tepat akan dilakukan dalam waktu dekat,” ujar Retno dalam pernyataan resminya.
Retno menambahkan bahwa meskipun posisi Dubes Indonesia di AS kosong, Kementerian Luar Negeri dan pihak kedutaan besar di Washington tetap menjalankan tugasnya untuk menjaga hubungan diplomatik, memperkuat kerjasama ekonomi, serta mengkoordinasikan kebijakan luar negeri antara kedua negara.
Dampak Kekosongan Dubes
Kekosongan posisi Dubes Indonesia di AS selama hampir dua tahun memunculkan pertanyaan tentang dampak yang ditimbulkan terhadap hubungan Indonesia dan AS. Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia dan mitra dagang utama Indonesia, hubungan dengan AS sangat penting untuk kemajuan Indonesia, terutama dalam sektor perdagangan, investasi, dan diplomasi internasional.
Tanpa kehadiran seorang dubes yang resmi, beberapa pihak merasa bahwa Indonesia kehilangan peluang untuk memperjuangkan kepentingan nasional dengan maksimal. Terlebih lagi, AS juga menjadi tempat bagi banyak diaspora Indonesia, yang berperan penting dalam membangun jaringan sosial dan ekonomi antara kedua negara.
Namun, meski begitu, beberapa pengamat menilai bahwa hubungan Indonesia-AS tetap terjaga dengan baik karena adanya komunikasi yang tetap berjalan melalui saluran diplomatik lainnya, termasuk Kedutaan Besar Indonesia di Washington D.C. yang tetap melaksanakan tugas dan fungsi diplomatiknya.
Rosan P. Roeslani dan Peran Barunya sebagai Wamen BUMN
Setelah mengundurkan diri dari posisi Dubes Indonesia di AS, Rosan P. Roeslani dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Wakil Menteri BUMN pada 2023. Dalam posisi baru ini, ia bertanggung jawab dalam menjalankan kebijakan dan program-program strategis BUMN, termasuk memastikan agar BUMN berkontribusi lebih besar pada perekonomian nasional.
Sebagai seorang pengusaha yang berpengalaman, Rosan membawa visi untuk melakukan transformasi di lingkungan BUMN agar lebih kompetitif dan dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia. Kendati begitu, pengunduran dirinya dari jabatan Dubes Indonesia di AS menimbulkan kekosongan posisi yang hingga kini belum terisi.
Tantangan untuk Pemerintah
Ke depannya, pemerintah diharapkan segera melakukan penunjukan Dubes Indonesia yang baru untuk AS agar hubungan diplomatik kedua negara dapat berjalan dengan lebih lancar dan efektif.
Mengingat pentingnya posisi ini dalam diplomasi internasional, pemerintah perlu memastikan bahwa calon Dubes yang dipilih mampu mengemban tugas tersebut dengan baik dan memiliki kapasitas untuk memperkuat hubungan Indonesia-AS lebih lanjut.
Pengisian posisi Dubes di AS juga akan berkontribusi pada penguatan strategi diplomasi Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan global dan memperluas kerjasama ekonomi dengan negara-negara besar lainnya.