Acehvoice.net – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan signifikan setelah libur Lebaran 2025. Per 1 dolar AS, kurs rupiah tercatat Rp 16.830, seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg.
Sebelumnya, pada Senin, 7 April 2025, rupiah sempat melemah hingga menyentuh level Rp 17.171, berdasarkan kontrak rupiah Non-Deliverable Forward (NDF) yang diperdagangkan di pasar offshore.
Kurs rupiah NDF-1M dibuka melemah 0,1 persen dan terus tergerus hingga menyentuh level terendah Rp 17.171 per dolar AS, yang berarti ada penurunan sebesar 148 poin dibandingkan posisi sebelumnya pada pukul 08.14 WIB.
Pelemahan ini terjadi bersamaan dengan melemahnya mata uang di kawasan Asia, yang dipengaruhi oleh penguatan dolar AS.
Di pasar mata uang global, beberapa mata uang Asia lainnya juga tercatat melemah, seperti ringgit Malaysia yang turun 0,7 persen, peso Filipina 0,63 persen, won Korea Selatan 0,47 persen, dan yuan offshore China yang tergerus 0,21 persen.
Penurunan nilai tukar rupiah ini bahkan melampaui rekor terendah yang tercatat selama pandemi Covid-19, dan kini lebih buruk dibandingkan dengan kondisi krisis moneter 1998, di mana 1 dolar AS setara dengan Rp 16.650.
Lukman Leong, Analis dari Doo Financial Futures, mengatakan bahwa rupiah masih akan tertekan dalam beberapa waktu ke depan. “Sentimen risk-off masih sangat kuat, dan ini mempengaruhi pasar ekuitas. Mata uang-mata uang emerging markets lainnya juga mengalami pelemahan cukup besar,” ujarnya.
Pelemahan mata uang ini dipicu oleh sentimen negatif yang berasal dari ketegangan perdagangan global.
Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, dalam pernyataannya mengonfirmasi bahwa kebijakan tarif AS terbaru tidak akan ditunda, yang semakin memperburuk ketegangan dalam perang dagang antara AS dan negara-negara lain.
Ketidakpastian ekonomi yang ditimbulkan oleh kebijakan ini terus membayangi pasar mata uang global.
Bagi masyarakat yang ingin memantau perkembangan nilai tukar rupiah, mereka dapat mengecek secara berkala di situs resmi Bank Indonesia (BI), yang selalu memperbarui data terkait nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.