Acehvoice.net – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, mengajukan dua usulan penting kepada Badan Penyelenggara Haji Republik Indonesia (BPH RI) dalam rangka meningkatkan layanan haji dan umrah bagi masyarakat Aceh. Usulan ini disampaikan saat Muzakir Manaf menerima kunjungan Kepala BPH RI, KH Mochamad Irfan Yusuf, di Meuligoe Gubernur Aceh, Banda Aceh, pada Sabtu (17/5/2025).
Usulan Penambahan Kuota Haji
Salah satu isu yang menjadi perhatian Gubernur Mualem adalah masa tunggu yang panjang bagi calon jamaah haji Aceh. Dengan jumlah penduduk Aceh yang mencapai 5,5 juta jiwa, Mualem berharap kuota haji untuk Aceh dapat disesuaikan dengan jumlah penduduk tersebut, yakni 5.500 jamaah. Saat ini, Aceh hanya mendapatkan kuota sebanyak 4.378 jamaah, termasuk petugas.
Muzakir Manaf berharap pemerintah pusat, melalui BPH RI, dapat mempertimbangkan permintaan ini untuk mengurangi masa tunggu yang semakin panjang bagi calon jamaah haji Aceh. Permintaan serupa juga sebelumnya telah diajukan oleh Pemerintah Aceh kepada Kementerian Agama RI.
Penerbangan Umrah Langsung dari Aceh
Selain itu, Gubernur Mualem juga mengusulkan agar jamaah umrah asal Aceh bisa berangkat langsung dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar. Sejauh ini, banyak jamaah umrah Aceh yang terpaksa terbang dari Medan, Sumatera Utara, karena keterbatasan penerbangan langsung dari Aceh.
Muzakir Manaf menjelaskan bahwa fasilitas dan pelayanan imigrasi di Bandara SIM sudah siap untuk mendukung penerbangan umrah langsung. Oleh karena itu, ia berharap BPH RI dapat bekerja sama dengan instansi terkait untuk merealisasikan penerbangan umrah langsung dari Aceh.
Tanggapan Kepala BPH RI
Menanggapi usulan tersebut, Kepala BPH RI, KH Mochamad Irfan Yusuf, menyatakan bahwa penambahan kuota haji untuk Aceh akan dipertimbangkan. Ia berencana menambah 500 kuota haji sebagai dukungan terhadap aspirasi masyarakat Aceh.
Namun, terkait permintaan pembiayaan petugas haji melalui APBN, KH Irfan mengungkapkan bahwa hal tersebut berada di luar kewenangan BPH RI. Meskipun demikian, ia sangat mengapresiasi usulan penerbangan umrah langsung dari Aceh dan berjanji akan melakukan kajian bersama instansi terkait untuk mewujudkannya.
Harapan Gubernur Aceh
Muzakir Manaf menekankan pentingnya sinergi antara Pemerintah Aceh dan BPH RI dalam meningkatkan kualitas layanan haji dan umrah. Ia juga berharap biaya untuk petugas haji asal Aceh dapat dibiayai melalui APBN, bukan lagi anggaran daerah.
Kunjungan ini menandai komitmen BPH RI untuk terus mendukung Aceh dalam penyelenggaraan haji dan umrah. KH Irfan juga menambahkan bahwa Aceh memiliki sejarah panjang dalam menyelenggarakan haji, dan hal ini harus terus dilanjutkan demi kemaslahatan umat.