Acehvoice.net – Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) telah sukses melaksanakan lifting kedua kondensat Arun dari Wilayah Kerja (WK) Aceh. Lifting yang dilakukan pada 24-25 Maret 2025 ini mencatatkan volume pengapalan sebesar 93 ribu barel atau sekitar 95.595,96 barel untuk ekspor. Proses ini menjadi pencapaian penting dalam rangka mendukung penerimaan negara dari sektor migas dan minyak bumi di Aceh.
Irfansyah, sebagai Pengawas Lifting dari BPMA, menyatakan bahwa proses pengapalan berjalan lancar dan sesuai rencana. Lifting ini dilakukan menggunakan kapal MT Limerick Spirit yang bertujuan untuk ekspor ke pasar internasional. Proses ini menandai keberhasilan BPMA dalam melaksanakan lifting kondensat kedua dari WK Aceh di tahun 2025, dengan target yang sudah ditetapkan dalam Work Program & Budget (WP&B) dan APBN 2025.
Menurut Deputi Operasi BPMA, Muhammad Mulyawan, kegiatan lifting kondensat ini merupakan bagian krusial dari industri hulu migas, yang memiliki peran penting dalam menjamin pendapatan negara. Lifting kondensat ini merupakan bagian dari tujuh kargo yang direncanakan pada tahun 2025, yang terdiri dari kargo domestik dan ekspor. Untuk tahun ini, pengiriman kondensat dari Blok A (WK A) difokuskan pada kargo domestik, sementara pengapalan dari Blok B (WK B) ditujukan untuk ekspor.
Lebih lanjut, Mulyawan menekankan bahwa kegiatan lifting ini juga mengikuti arahan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang memberikan prioritas pada pengiriman domestik dari Blok A, dengan sebagian besar produk dari Blok B diharapkan untuk mendukung ekspor. Selain itu, BPMA juga berharap agar seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan sesuai rencana dan memastikan keselamatan serta keberhasilan proses pengapalan.
Wakil Kepala BPMA, Nizar Saputra, juga memberikan apresiasi kepada seluruh tim yang telah bekerja keras dalam memastikan proses lifting ini berjalan dengan lancar. “Terima kasih kepada tim lifting yang telah memastikan semua tahapan sesuai prosedur dan mengutamakan keselamatan dalam setiap langkahnya,” ujar Nizar.
BPMA mengharapkan dukungan penuh dari semua pemangku kepentingan terkait agar proses pengapalan kondensat ini dapat terus berjalan dengan aman dan lancar, serta memberikan dampak positif bagi perekonomian Aceh dan negara. Proses lifting ini tidak hanya berkontribusi pada pendapatan negara, tetapi juga memperkuat posisi Aceh sebagai salah satu daerah penghasil migas terbesar di Indonesia.
BPMA juga menyampaikan terima kasih kepada Pema Global Energi, Medco E&P Malaka, PHE NSO, dan seluruh pihak yang telah berkolaborasi dalam mendukung kesuksesan kegiatan lifting kondensat ini. Kegiatan ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan stakeholder terkait untuk keberhasilan sektor migas di Aceh.