Acehvoice.net – Aceh Utara, Pelatih atlet terbang layang Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh, Kresno Wiyoso, mengungkapkan bahwa para atletnya terpaksa menggunakan uang pribadi untuk mendukung latihan mereka. Hal ini disebabkan karena biaya latihan yang dijanjikan oleh KONI Aceh hingga saat ini belum dicairkan.
Dalam wawancaranya dengan media pada 21 Agustus 2024, Kresno menjelaskan, “Kami harus mengeluarkan dana pribadi untuk latihan di Jawa karena di Aceh tidak ada fasilitas terbang layang.” Kresno menyebutkan bahwa KONI Aceh pernah menjanjikan anggaran sekitar Rp 50 juta untuk biaya latihan. Namun, hingga kini, dana tersebut belum terealisasi.
Kresno menambahkan, meskipun anggaran Rp 50 juta dicairkan, jumlah tersebut mungkin tidak mencukupi untuk menutupi biaya latihan enam atlet terbang layang. “Setiap latihan sekali sortie (terbang) memerlukan anggaran sekitar Rp 750 ribu per atlet. Dana Rp 50 juta tersebut rencananya untuk akomodasi, transportasi, dan konsumsi. Jika dihitung untuk kebutuhan sebulan, dana tersebut jelas tidak akan mencukupi,” jelasnya.
Kresno berharap pemerintah dan KONI Aceh segera memperhatikan nasib para atlet terbang layang agar mereka dapat berlatih dengan optimal dan mengharumkan nama daerah di kancah nasional.