Acehvoice.net, Banda Aceh – Dalam rangka memperingati 20 tahun tsunami yang melanda Aceh, Amerika Serikat bekerja sama dengan Pemerintah Aceh menggelar pameran bertajuk Kemitraan dalam Ketahanan di Museum Tsunami Aceh, Banda Aceh, pada Minggu, 10 November 2024. Pameran ini mengisahkan perjalanan pemulihan dan rekonstruksi pascaterjadinya salah satu bencana alam terbesar dalam sejarah, serta menampilkan kemitraan berkelanjutan antara Amerika Serikat dan Indonesia.
Direktur USAID, Jeff Cohen, dalam sambutannya di Museum Tsunami Aceh, menyampaikan bahwa pameran ini tidak hanya mengenang bencana tsunami, tetapi juga merayakan solidaritas internasional dan ketahanan manusia dalam menghadapi bencana.
“Dua dekade lalu, saat tsunami menerjang Aceh, Amerika Serikat berdiri bahu-membahu dengan Indonesia. Pameran ini menceritakan kisah perjalanan panjang pemulihan dan dampak dari bantuan lebih dari USD 400 juta yang kami berikan kepada lebih dari 580 ribu warga Aceh,” ujar Jeff Cohen.
Pameran yang dibuka untuk umum mulai 10 November 2024 hingga Juni 2025 ini menampilkan berbagai elemen visual, artefak, dan elemen interaktif yang menggambarkan ketahanan manusia, solidaritas global, serta upaya pemulihan berkelanjutan. Selain itu, pameran juga mencakup pemutaran perdana tiga film dokumenter mini yang menggali dampak dari proyek pemulihan, termasuk revitalisasi industri kopi Gayo, pembangunan jalan Banda Aceh-Calang sepanjang 146 kilometer, dan peningkatan kemampuan penanggulangan bencana Indonesia.
“Rekonstruksi Aceh merupakan salah satu upaya pemulihan bencana paling sukses dalam sejarah modern. Kami ingin pameran ini tidak hanya mengenang mereka yang hilang, tetapi juga merayakan semangat luar biasa masyarakat Aceh,” tambah Jeff Cohen.
Penjabat Gubernur Aceh, Syafrizal ZA, yang turut hadir dalam pembukaan pameran, menyampaikan bahwa peringatan ini mengingatkan kita pada kekuatan dan ketangguhan masyarakat Aceh yang mampu bangkit kembali setelah bencana.
“Pameran ini mengingatkan kita bahwa tsunami bukan hanya menguji ketangguhan Aceh, tetapi juga menggerakkan dunia untuk bersatu dalam solidaritas dan kepedulian. Kami berharap pameran ini menjadi pembelajaran bagi generasi muda Aceh yang tidak mengalami bencana ini,” ujar Syafrizal.
Pameran ini juga menyoroti kemitraan yang berkembang antara Indonesia dan Amerika Serikat, yang kini tidak hanya mencakup bantuan langsung, tetapi juga mencakup pembangunan infrastruktur penting, pemulihan ekonomi, dan pengembangan sistem manajemen bencana yang lebih baik. Melalui kemitraan ini, Aceh tidak hanya dibantu dalam mengatasi dampak tsunami, tetapi juga dalam mempersiapkan diri menghadapi bencana di masa depan.
“Semoga pameran ini menjadi inspirasi bagi generasi muda Aceh untuk menghargai perjuangan para pendahulu mereka dan memberi pemahaman tentang pentingnya ketangguhan dan persatuan dalam menghadapi bencana,” harap Pj Gubernur Aceh, Syafrizal ZA.
Dengan berbagai elemen pameran yang mencakup film dokumenter dan artefak sejarah, Kemitraan dalam Ketahanan menawarkan pengalaman mendalam tentang bagaimana Indonesia dan Amerika Serikat bekerja sama untuk membangun kembali Aceh, menjadikan pameran ini sebuah penghormatan atas perjalanan pemulihan yang luar biasa dan penting untuk generasi masa depan.