Acehvoice.net – Puluhan ribu jemaah tarekat Syattariyah pengikut Habib Muda Seunagan atau Abu Peuleukung di Kabupaten Nagan Raya, provinsi Aceh dan sekitarnya, mulai merayakan Idul Fitri 1445 Hijriah atau 2024 Masehi hari ini, Senin, 8 April 2024.
Pelaksanaan Salat Ied terpusat di Masjid Jamik Peuleukueng, Kecamatan Seunagan Timur, Nagan Raya. Hari Raya Idulfitri ditentukan setelah berpuasa 30 hari.
Jamaah pengikut Thariqat Syattariyah tersebut memadati kompleks masjid hingga ke badan jalan, guna melaksanakan ibadah shalat
Prosesi pelaksanaan ibadah shalat Ied berjalan lancar, dengan pengawalan personel kepolisian Polres Nagan Raya dan prajurit TNI dari jajaran Kodim 0116 Nagan Raya.
Keputusan merayakan Idul Fitri lebih awal sesuai dengan perhitungan hisab, sehingga disimpulkan jatuh pada har ini. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Teuku Raja Keumangan menjadi Khatib pada Salat Ied tersebut.
“Alhamdulillah hari kami telah menyambut Idul Fitri, hal tersebut sesuai dengan perhitungan hisab bilangan kelima, yang menjadi pegangan sejak 200 tahun lalu,” kata TRK.
Menurut TRK, keputusan merayakan Idul Fitri lebih awal sesuai dengan perhitungan hisab bilangan ganjil tersebut. Sehingga disimpulkan lebaran jatuh hari ini.
Wakil Ketua DPR Aceh ini juga menjelaskan menurut hitungan diajarkan dan menjadi pegangan mereka selama ini. Maka hari ditetapkan telah memasuki bulan syawal dan tak ada alasan untuk tak melaksanakan salat Idul Fitri.
Bukan hanya di Nagan Raya, sebagai besar warga Aceh Barat dan sejumlah daerah yang ikut dalam tarekat Syattariyah saat ini juga telah berlebaran. Meskipun berbeda dengan yang ditetapkan pemerintah hal itu bukanlah menjadi masalah bagi mereka.
“Sebagian besar warga telah lebaran, walaupun berbeda tapi selama ini tidak ada masalah, bahkan perbedaan telah berlangsung ratusan tahun lalu,” ujar TRK.
Kendati lebih awal merayakan Idul Fitri, para jemaah diminta tetap menghargai warga lainnya yang masih berpuasa dan menetapkan salat ied berbeda dari pengikut Abu Peuleukueng.[]