Acehvoice.net – Sosiolog Universitas Syiah Kuala, Profesor Humam Hamid, mengutuk penyerbuan pengungsi Rohingya. Dia menyebut tindakan itu tidak beradab. “Itu adalah perbuatan biadab,” Humam Hamid, Rabu, 27 Desember 2023.
Humam Hamid juga menyebut para penyerbu imigran sebagai mahasiwa bodoh.
Adapun Mereka, kata Humam Hamid, berdemonstrasi menuntut pertanggungjawaban Pemerintah Indonesia agar menangani persoalan pengungsian ini secara serius.
Karena selama ini, pemerintah pusat melepaskan tanggung jawab untuk mengurusi para pengungsi.
Humam Hamid mengatakan kedatangan para pengungsi Rohingya ini diurus oleh komunitas-komunitas masyarakat di pesisir pantai Aceh.
Sejak awal, para pengungsi mendapatkan perhatian masyarakat Aceh yang membantu dengan kemampuan seadanya. Namun saat terjadi gelombang masuk pengungsian ke daratan Aceh, situasi berubah drastis.
Komunitas masyarakat Aceh tidak mampu lagi menampung mereka karena kemampuan terbatas. Sayang, gelombang pengungsian ini tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat.
Humam Hamid juga mempertanyakan keseriusan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahduf MD. Dia mengatakan sesibuk apapun Mahfud MD saat ini, itu tidak dapat dijadikan alasan untuk membiarkan penanganan pengungsi Rohingya menjadi beban masyarakat Aceh.
Humam Hamid juga menyarankan agar mahasiswa yang menyerang para pengungsi itu mendemo penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki. Mahasiswa harus mempertanyakan upaya orang nomor satu di Aceh itu dalam mengatasi gelombang pengungsi dari Bangladesh.[AJNNA]