Acehvoice.net – Arah Pemuda Aceh (ARPA) meminta pihak-pihak yang tidak berkopetensi untuk tidak menggiring opini apapun terkait dugaan kasus beasiswa Aceh.
Hal itu disampaikan Ketua ARPA, Eri Ezi, S.H lantaran kasus beasiswa yang sudah berjalan hampir 7 tahun itu akhir-akhir ini sangat terasa adanya gerakan sistematis dan masif untuk mendiskreditkan orang-orang tertentu.
“Kita punya lembaga penegakan hukum, semestinya semua pihak menghormati itu sampai ada putusan hukum terhadap itu”, kata Ketua ARPA, Eri Ezi, S.H atau dikenal Bung Eri kepada media pada Rabu 22 Mei 2024.
Sebagai warga negara yang baik, dirinya meminta pihak-pihak tertentu untuk berdiam diri, tunduk dan patuh pada pada putusan hukum.
“Tidak boleh menyudutkan atau mengatakan yang lain bersalah sampai ada putusan pengadilan yang menyatakan seseorang bersalah”, kata Bung Eri.
Eri menambahkan, jika ini mengenai suasana Pilkada, mestinya politik yang harus dibangun adalah mengenai ide dan gagasan kemajuan.
“Bukan dengan saling berasumsi dan menyudutkan, apalagi membangun argumentasi sentimental. Jelas ini suatu produk pikiran yang cacat dan tidak bermoral yang merugikan masyarakat”, terangnya.
Pihaknya meminta masyarakat agar tidak terkecoh dengan isu apapun, pada siapapun, hingga ada pihak berwenang yang memutuskan.
“Mari sama-sama kita menjaga suasana kondusif menjelang Pilkada, tidak baik bermain politik hina dengan cara-cara memalukan”, terang Bung Eri.
Selain itu, dirinya juga meminta masyarakat agar memilih pemimpin yang punya gagasan dan ide kemajuan, sebab hal itu sangat penting agar cita-cita dan tujuan bernegara bisa diwujudkan.
“Ayo sama-sama kenali dan menangkan sosok pemimpin yang punya ide, gagasan serta konsep yang matang dalam mewujudkan Aceh yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian secara agama dan budaya”, pungkas Mantan Aktivis Aceh itu.[]