Acehvoice.net, Aceh Singkil – Pasar Pagi yang terletak di Desa Pasar, Kecamatan Singkil, Aceh Singkil, tengah ramai dipenuhi pembeli yang memanfaatkan harga ikan tongkol yang sangat terjangkau. Harga ikan tongkol yang dijual di pasar ini hanya Rp 20.000 per kilogram, sehingga menarik banyak pembeli yang memborong ikan tersebut.
Keberlimpahan Ikan Tongkol di Pasar Singkil
Harga ikan tongkol yang murah ini dipengaruhi oleh melimpahnya hasil tangkapan nelayan, terutama yang berasal dari wilayah Kecamatan Kuala Baru. Di pasar tersebut, ikan tongkol dijual oleh pedagang di atas puluhan meja yang disusun dengan berbagai ukuran. Ikan tongkol menjadi komoditas utama yang menarik perhatian pengunjung, yang memanfaatkan kesempatan ini untuk membeli ikan dalam jumlah banyak.
Mardin, salah satu pedagang di Pasar Pagi, menyebutkan bahwa sebagian besar ikan yang dijual di pasar tersebut berasal dari wilayah Kecamatan Kuala Baru, yang dikenal dengan banyaknya operasi pukat cincin. Pukat cincin ini banyak beroperasi di siang hari, menghasilkan tangkapan ikan yang melimpah, khususnya ikan tongkol.
“Di sini memang sedang musim ikan tongkol. Pukat cincin dari Kuala Baru banyak beroperasi, terutama pada siang hari, sehingga hasil tangkapan ikan sangat melimpah,” kata Mardin.
Selain ikan tongkol, terdapat berbagai jenis ikan lain yang dijual di Pasar Pagi Singkil dengan harga bervariasi. Ikan-ikan tersebut antara lain ikan maning yang dihargai Rp 10.000 per kilogram, ikan aso-aso dan tuwi masing-masing Rp 30.000 per kilogram, kwe gerong Rp 45.000 per kilogram, serta sisik yang dijual seharga Rp 50.000 per kilogram.
Kenaikan Harga Cabai Merah dan Bahan Pokok Lainnya
Namun, tidak semua komoditas di pasar ini mengalami penurunan harga. Di sisi lain, harga cabai merah mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Pada dua hari terakhir, harga cabai merah di Pasar Singkil mencapai Rp 60.000 per kilogram, sebuah kenaikan yang cukup tajam dibandingkan dengan harga sebelumnya.
Seorang pedagang yang biasa menjual cabai merah di pasar tersebut, Ifin, menyebutkan bahwa kenaikan harga cabai merah disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah peningkatan harga pupuk yang mempengaruhi ongkos produksi petani. Cuaca yang tidak menentu juga mempengaruhi hasil panen cabai, sehingga membuat pasokan cabai terbatas.
“Peningkatan harga pupuk dan cuaca yang tidak menentu menjadi faktor utama yang menyebabkan harga cabai merah melonjak. Selain itu, ketidakefisienan dalam proses perawatan tanaman cabai pada awal tahun ini juga berpengaruh pada hasil panen,” jelas Ifin.
Meski harga cabai merah melambung tinggi, petani cabai di Aceh Singkil tetap mendapatkan keuntungan karena mereka masih bisa menjual hasil kebun mereka dengan harga yang relatif stabil, yakni sekitar Rp 40.000 per kilogram. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun harga cabai merah mengalami kenaikan, para petani lokal tetap bisa mendapatkan harga yang menguntungkan.
Selain cabai merah, beberapa bahan pokok lainnya juga menunjukkan tren kenaikan harga. Di antaranya adalah harga bawang merah yang kini dijual dengan harga antara Rp 30.000 hingga Rp 40.000 per kilogram, sedangkan harga bawang putih mencapai Rp 45.000 per kilogram. Tomat, yang biasanya dijual dengan harga yang lebih terjangkau, kini dipatok seharga Rp 12.000 per kilogram. Sementara itu, sayuran seperti kangkung dan bayam dijual seharga Rp 5.000 per ikat.
Dampak Kenaikan Harga Bahan Pokok pada Konsumen
Kenaikan harga bahan pokok ini tentu menjadi perhatian bagi banyak konsumen, terutama mereka yang mengandalkan pasar tradisional untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ifin menambahkan bahwa faktor-faktor eksternal seperti kenaikan harga pupuk dan cuaca ekstrem mempengaruhi biaya produksi, yang pada akhirnya berdampak pada harga jual di pasar.
“Cuaca yang tidak menentu, seperti hujan yang terlalu deras atau kemarau panjang, dapat mengganggu hasil pertanian. Akibatnya, petani harus mengeluarkan biaya ekstra untuk merawat tanaman mereka, dan ini berimbas pada harga jual di pasar,” ungkap Ifin.
Namun, bagi masyarakat yang mencari ikan dengan harga murah, Pasar Pagi Singkil tetap menjadi tujuan utama. Banyak pembeli yang memanfaatkan kesempatan ini untuk membeli ikan tongkol dengan harga yang relatif terjangkau. Hal ini menjadi keuntungan bagi mereka yang ingin menikmati ikan segar tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.
Peran Pasar Tradisional dalam Perekonomian Lokal
Pasar tradisional seperti Pasar Pagi di Desa Pasar, Kecamatan Singkil, memiliki peran penting dalam perekonomian lokal. Pasar ini tidak hanya menjadi tempat bertemunya penjual dan pembeli, tetapi juga menjadi pusat distribusi barang-barang kebutuhan pokok, baik itu ikan, sayuran, maupun bahan pangan lainnya.
Dengan adanya pasar ini, masyarakat dapat memperoleh barang-barang kebutuhan sehari-hari dengan harga yang lebih terjangkau, meskipun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga. Hal ini juga memberikan peluang bagi para petani dan nelayan lokal untuk menjual hasil tangkapan mereka langsung ke konsumen, yang tentunya mendukung perekonomian daerah.