Acehvoice.net – Banda Aceh, Pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, telah mengumumkan rencana besar untuk membangun Giant Sea Wall atau Tanggul Laut Raksasa. Infrastruktur ini direncanakan akan membentang dari Jakarta, Ibu Kota Indonesia, hingga Gresik, Jawa Timur. Proyek ambisius ini bertujuan untuk melindungi pesisir utara Pulau Jawa dari ancaman kenaikan permukaan air laut yang terus meningkat.
Menurut Hashim Djojohadikusumo, adik dari Prabowo Subianto, Giant Sea Wall merupakan salah satu proyek baru yang sangat diharapkan oleh Prabowo untuk segera dimulai. Dalam acara APEC BAC Indonesia yang diselenggarakan di Hutan Kota by Plataran, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, pada Sabtu (31/8/2024), Hashim menjelaskan bahwa rencana pembangunan Tanggul Laut ini merupakan langkah strategis untuk melindungi wilayah pesisir.
“Pak Prabowo ingin membangun Tanggul Laut dari Jakarta sampai Gresik di Jawa Timur. Dan program ini tidak bisa dalam 5 tahun, mungkin tidak bisa dalam 10 tahun, mungkin harus baru bisa 20 tahun,” ujar Hashim. Pernyataan ini menunjukkan bahwa proyek ini tidak hanya merupakan prioritas jangka pendek, melainkan sebuah rencana jangka panjang yang memerlukan waktu untuk terwujud.
Pembangunan Giant Sea Wall memiliki urgensi tinggi lantaran permukaan air laut yang terus mengalami kenaikan. Hashim Djojohadikusumo menekankan bahwa proses pembangunan infrastruktur ini memerlukan waktu yang cukup lama. Hal ini disebabkan oleh kompleksitas dan skala proyek yang besar.
Inti dari proyek ini adalah untuk melindungi pesisir utara Pulau Jawa dari dampak negatif kenaikan permukaan air laut. Permasalahan ini menjadi semakin mendesak mengingat kondisi pesisir yang semakin terancam. Hashim menjelaskan bahwa konsep tanggul laut ini sebenarnya sudah diinisiasi sejak tahun 1994 oleh Bappenas, dengan tujuan awal untuk menyelamatkan pesisir utara Jakarta. Namun, Prabowo Subianto melihat bahwa masalah ini tidak hanya terbatas pada Jakarta, melainkan juga mencakup pesisir utara Pulau Jawa secara keseluruhan.
Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak negatif yang ditimbulkan oleh kenaikan permukaan air laut. Ia menyebutkan bahwa tanpa adanya tindakan pencegahan yang memadai, sekitar 40% lahan pertanian di pesisir utara Pulau Jawa berisiko tenggelam. Hal ini dapat mengancam ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada lahan pertanian tersebut.
“Selama 10 tahun terakhir, tidak ada kemajuan signifikan dalam proyek ini. Pak Prabowo ingin membangun Tanggul Laut Raksasa segera. Masalah yang dihadapi bukan hanya Jakarta saja, tetapi juga seluruh pantai utara Pulau Jawa. Ancaman terhadap tanah-tanah subur sangat serius, dan kita harus segera mengambil tindakan untuk melindunginya,” ujar Hashim.
Hashim Djojohadikusumo juga menambahkan bahwa pengembangan proyek Giant Sea Wall akan melibatkan kemitraan antara pemerintah dan sektor swasta. Kesempatan ini tidak hanya terbuka untuk perusahaan swasta lokal, tetapi juga untuk investor asing. Pemerintah baru Prabowo Subianto berencana untuk membuka pintu bagi berbagai pihak internasional yang tertarik untuk berkontribusi dalam proyek ini.
“Dunia usaha swasta akan diundang untuk ikut serta dalam pengembangan proyek ini. Kami juga membuka kesempatan untuk kemitraan dengan investor asing, termasuk dari Hong Kong, Korea, Singapura, Dubai, Abu Dhabi, bahkan Rusia. Semua pihak yang ingin berinvestasi dan membawa dana untuk proyek ini sangat diterima di Indonesia,” kata Hashim.
Pembangunan Giant Sea Wall diharapkan akan memberikan dampak positif yang signifikan. Selain melindungi pesisir utara Pulau Jawa dari ancaman kenaikan air laut, proyek ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan infrastruktur. Selain itu, proyek ini juga dapat memperkuat ketahanan bencana dan membantu mitigasi perubahan iklim.
Dengan skala dan ambisiusnya, Giant Sea Wall menjadi salah satu proyek infrastruktur terbesar yang direncanakan di Indonesia. Proyek ini bukan hanya tentang melindungi wilayah pesisir, tetapi juga tentang memastikan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di masa depan.
Pemerintahan baru Prabowo Subianto memulai era baru dengan rencana ambisius untuk membangun Giant Sea Wall dari Jakarta hingga Gresik. Proyek ini memiliki tujuan utama untuk melindungi pesisir utara Pulau Jawa dari ancaman kenaikan permukaan air laut yang semakin mendesak. Dengan keterlibatan sektor swasta dan investor internasional, diharapkan proyek ini dapat segera dimulai dan memberikan manfaat jangka panjang bagi Indonesia.