Acehvoice.net, Banda Aceh – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi bencana banjir dan tanah longsor yang dapat terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Aceh, selama periode Desember 2024. Dalam surat edaran yang diterbitkan, BNPB meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi untuk memberikan pendampingan dan memastikan BPBD Kabupaten/Kota menyiapkan langkah-langkah konkret guna mengantisipasi potensi bencana tersebut.
Aceh menjadi salah satu provinsi yang dinilai rawan menghadapi bencana hidrometeorologi, yakni banjir dan tanah longsor. Untuk potensi banjir, hampir seluruh kabupaten/kota di Aceh teridentifikasi berisiko tinggi. Sementara itu, potensi tanah longsor mengancam sejumlah daerah, di antaranya Aceh Barat, Abdya, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Timur, Aceh Utara, Bener Meriah, Simeulue, Sabang, dan beberapa daerah lainnya.
Menanggapi potensi tersebut, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), T Nara Setia, menyatakan bahwa pihaknya telah mengeluarkan status siaga darurat bencana sesuai dengan edaran Pj Gubernur Aceh No. 300.2/1213/2024 tentang Komando Siaga Darurat.
“Kami terus berkoordinasi secara intensif hingga BMKG mengumumkan potensi ancaman bencana menurun,” kata T Nara Setia, Selasa (10/12/2024).
Selain itu, BPBA juga memastikan bahwa seluruh peralatan dan logistik penanggulangan bencana, baik yang ada di provinsi, Kabupaten/Kota, maupun UPT Kementerian/Lembaga, sudah disiapkan untuk menghadapi potensi bencana, terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). BPBA juga akan terus menyebarluaskan informasi peringatan dini dari BMKG ke seluruh SKPA, TNI, Polri, dan pihak terkait lainnya.
Masyarakat yang tinggal di area rawan bencana diminta untuk tetap waspada dan siaga. T Nara Setia juga mengimbau agar setiap Bupati/Walikota dan Forkopimda di seluruh Aceh membentuk atau mengaktifkan Posko Siaga Darurat Bencana untuk memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan bencana.