Acehvoice.net – Akademisi dari UIN Ar-Raniry, Dr. Badri Hasan, M.H., menilai bahwa pasangan calon (paslon) nomor 3, Iskandar Usman Al-Farlaky dan T. Zainal Abidin, yang diusung oleh Partai Aceh dan Partai Gerindra, tampil lebih unggul dalam debat terbuka pada 12 November 2024 lalu.
Menurut Badri, visi dan misi mereka lebih mampu menjawab permasalahan di lapangan dan selaras dengan rencana pembangunan Aceh Timur untuk lima tahun ke depan. Hal ini disampaikan Dr. Badri kepada Acehvoice.net pada Kamis (14/11/2024).
Debat terbuka yang diselenggarakan oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Timur tersebut diikuti oleh empat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Timur. Badri Hasan menuturkan bahwa ia menyaksikan jalannya debat melalui kanal YouTube KIP Aceh Timur.
“Berdasarkan jalannya debat, Paslon nomor 3, Iskandar Usman Al-Farlaky dan T. Zainal Abidin, memaparkan jawaban terhadap pertanyaan yang disusun oleh tim penguji serta tanya jawab antar kandidat dengan sangat baik,” ujarnya.
Dari sisi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Paslon nomor 3 memaparkan rencana optimalisasi pemanfaatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Badri menjelaskan bahwa selama ini, BUMD di Aceh Timur belum sepenuhnya dikelola sesuai dengan rencana pembangunan daerah. Oleh karena itu, calon bupati yang merupakan alumni UIN Ar-Raniry tersebut mengusulkan pembenahan menyeluruh, termasuk melibatkan pihak ketiga melalui sistem kontrak untuk meningkatkan pendapatan daerah.
“Termasuk juga pemanfaatan sejumlah lokasi wisata islami yang berpotensi menyumbang PAD bagi daerah,” tambahnya.
Menurut Dr. Badri, pasangan Al-Farlaky-Zainal ini juga menegaskan bahwa semua program yang direncanakan akan dilakukan dengan perhitungan awal terhadap kemampuan anggaran daerah, yang pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp 1,9 triliun. Dari segi tanggapan terhadap pertanyaan kandidat lain, Al-Farlaky dan timnya menggunakan data-data relevan dan indikator yang tepat dalam menjawab permasalahan.
“Dengan visi dan misi yang ramping dan menyentuh kepentingan publik, Paslon 3 ini memiliki peluang lebih besar untuk merealisasikan program-program mereka. Namun, apabila mereka gagal merealisasikannya, hal ini tentu akan menjadi persoalan bagi masyarakat,” imbuh Dr. Badri Hasan.[]